Pembunuh Mahasiswa Unitri

Polisi Tangkap Pembunuh Mahasiswa Unitri Malang di Surabaya

Polisi Tangkap Pembunuh Mahasiswa Unitri Malang di Surabaya – Upaya polisi mengejar pembunuh mahasiswa Universitas Tribhuana Tunggadewi (Unitri) membuahkan hasil. Kemarin (30/6), pembunuh yang sebelumnya buron itu ditangkap polisi.

”Satu pelaku sudah tertangkap di Surabaya, karena terlibat slot gacor hari ini dan berperan dalam pembunuhan itu,” ujar Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana selepas salat Jumat, kemarin.

Seperti diberitakan, mahasiswa Unitri bernama Krisnael Murry, 24 tewas tertusuk, Minggu lalu (25/6). Sebelumnya, mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu hadir dalam pesta kelulusan yang digelar di sebuah kafe di Jalan Karyawiguna, Dusun Babatan, Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Usai pesta kelulusan, Krisnael ditemukan dalam kondisi perut tertusuk senjata tajam.

Usai kejadian, polisi mengidentifikasi terduga pelaku, kemudian melakukan perburuan. Kemarin, Kholis tidak merinci berapa jumlah terduga pelaku yang masih dikejar. Perwira polisi dengan dua melati di pundak itu juga tidak mengungkap identitas pelaku yang ditangkap.

Baca Juga : 3 Perampok di Tangkap Karena Menghabisi Sopir Taksi Online di Tol Jogorawi

”Untuk identitas, jumlah pelaku, dan motif belum bisa kami sampaikan, karena masih dalam keperluan penyelidikan,” katanya.

Dia memastikan, satu pelaku yang ditangkap punya peran yang signifikan dalam kasus pembunuhan terhadap Krisnael Murry. Dengan tertangkapnya satu pelaku tersebut, dia berharap bisa memberikan pengungkapan pelaku lain yang terlibat.

Hingga kemarin, lebih dari 30 saksi yang sudah diperiksa https://www.ukirestaurant.com/ kepolisian. Dalam kesempatan itu, Kholis juga menyampaikan hasil visum dari korban. ”Korban terkena Asfiksia, masalah pada pernapasan karena bagian tubuh yang terkena benda tajam. Tepatnya di paru-paru dan jantung,” ungkapnya.

Ditanya apakah ada kemungkinan pelaku lain melarikan dengan pulang ke kampung halamannya? Kholis tidak memberikan jawaban pasti. ”Masih terus kami selidiki,” jawab Kholis.