Suami Gangguan Jiwa Istri Di Mutilasi Di Dolok Sanggul – Menurut informasi yang di himpun Tribun Medan, pada Sabtu, 12 November 2022, Pukul 07.30 WIB, pelaku membawa sebuah karung menuju ke belakang rumahnya kemudian bertemu dengan saksi Hari Jumadi Munte.Pelaku mengatakan bahwa Mama Udamu (Inang Uda) sudah kumatikan. Mendengar hal tersebut, Hari Jumadi Munte mengatakan kepada ayahnya, Marnangko Munte bahwa korban sudah di bunuh pelaku.
Suami Gangguan Jiwa Istri Di Mutilasi Di Dolok Sanggul
Marnangko Munte sebagai abang kandung pelaku kemudian memeriksa kebenaran kabar tersebut. Marnangko Munte pun pergi ke rumah pelaku untuk mengkroscek kebenarannya. Sesampainya di rumah pelaku telah melihat potongan tubuh tanpa kepala tangan dan kaki. Selanjutnya Marnangko Munte mencari si pelaku dan bertemu di belakang rumah dalam kondisi sedang membakar-bakar.
Ternyata yang dibakar ialah sebagian dari kaki korban dan kemudian Marnangko Munte melaporkan kejadian tersebut Kepolres Humbahas pada pukul 09:00 WIB. Pelaku kemudian di amankan Kapolres Humbahas, kemudian pukul 11:00 wib korban dibawa ke RSUD Dolok Sanggul untuk dilakukan visum luar. Sementara, motifnya karena alasan gangguan jiwa. akun pro kamboja
Potongan Jenazah Di Bawa Ke RS Bhayangkara Medan
Setelah aksi pembunuhan keji ini polisi turut mengamankan pelaku dan mengevakuasi jenazah korban. Satu persatu pada bagian tubuh korban di kumpulkan, dan kemudian di bawa polisi ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan. Pemeriksaan di lakukan untuk mengetahui pasti bagaimana pelaku ini memutilasi jenaza istrinya sendiri.
AKBP Achmad Muhaimin menyampaikan bahwa dari hasil olah TKP, polisi menemukan bagian tubuh korban yang di mutilasi di tiga tempat. “Pertama kami temukan di dapur, dan kedua di belakang rumah,” kata Muhaimin. Selain itu, ditemukan potongan lain di dalam karung.
Baca Juga : Menghabisi 42 Wanita Dukun AS Di Jatuhi Hukuman Mati
Muhaimin tidak mendetail bagian tubuh apa yang ditemukan di dapur dan di karung. Dia hanya menyampaikan bahwa bagian kepala, tangan dan kaki korban sudah berpisah dari tubuh. Yang paling mengerikan, ada potongan tangan masih berada di dalam panci. “Yang kami temukan ialah potongan tangan sudah di rebus dalam panci,” kata Muhaimin.
Motif Terjadinya Mutilasi
Polisi terus melakukan pendalaman terhadap tersangka Harapan Munthe untuk melihat secara pasti motif pembunuhan itu. Menurut keterangan yang sudah di peroleh polisi dari para saksi, tersangka memang mempunyai riwayat gangguan jiwa. “Soal motif masih selidiki dan minta keterangan dari sejumlah saksi,” ujarnya. Dia pernah di bawa berobat ke rumah sakit jiwa (RSJ) karna penyakitnya yang kambuhan itu.
Menurut keterangan itu juga disampaikan Samaria Sinambela, kakak ipar pelaku. Dia menjelaskan, tersangka mengalami gangguan mental sejak masih anak-anak. “Waktu dia kecil ada peristiwa gas meledak. Ada luka bakar di tubuhnya, dan benturan di belakang kepala,” katanya.
Pelaku Mutilasi Tidak Merasa Bersalah
Kapolres Humbang Hasundutan, AKBP Achmad Muhaimin, mengatakan pemeriksaan terhadap tersangka masih akan di lakukan untuk membuat kasus ini terungkap secara keseluruhan. Pemeriksaan saksi juga di lakukan untuk bisa menemukan gambaran utuh pelaku.
Kapolres belum dapat memberi secara rinci gambaran kasus yang menghebohkan itu. “Kami baru bisa membenarkan memang ada peristiwa pembunuhan dengan cara mutilasi tersebut,” kata AKBP Achmad Muhaimin.
Terpantau hunian yang jadi lokasi pembunuhan berupa rumah beton. Polisi sudah memasang police line di lokasi kejadian dan tidak bisa sembarangan lagi orang masuk ke dalamnya. Samaria Sinambela mengatakan, informasi adanya pembunuhan itu pertama kali di ketahui anaknya. Ketika itu anaknya sedang ke halaman belakang rumah dan bertemu pelaku di sana. Harapan Munthe menyampaikan langsung kepada anak Samaria bahwa ia sudah membunuh istrinya.
Pelaku mengatakan itu saat anak Samaria inisial MM menanyakan apa isi karung yang di seret pelaku. “Dibilangnya begini: ‘sudah kubunuh bibimu’. Gitu aja,” kata Samaria. Mereka menemukan potongan tubuh korban berserakan di sana.
Beberapa potongan tubuh yang di dapatkan di dapur, belakang rumah, serta di sebuah bungkusan. Ketika diamankan ke kantor polisi, terlihat pelaku memakai kaos berkerah warna merah kombinasi hitam. Sorot matanya terlihat kosong. Ekspresinya juga sangat datar.